BPPT Kota Medan Terima Sertifikat ISO 9001-2008

barometersumut.com/Medan

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Medan menerima sertifikat ISO 9001:2008 dari Badan Sertifikasi Verification New Zealand Limited (VNZ). Sertifikat mutu itu diserahkan Country Director Verification New Zealand, Victor Y Santoso kepada Walikota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM, Jumat (14/12).
Walikota sangat mengapresiasi atas keberhasilan yang diraih BPPT tersebut. Sebab, sertifikat mutu yang diterima merupakan prestasi sekaligus wujud nyata Pemko Medan untuk terus memperbaiki  kinerja pelayanan publik kepada masyarakat. “Instansi lainnya, terutama yang  berurusan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat  segera mengikuti jejak BPPT,” pinta Walikota.

Menurut Walikota, penerapan standar pelayanan melalui penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 untuk pelayanan perizinan merupakan salah satu langkah efektif guna meningkatkan secara bertahap kualitas pelayanan, sekaligus menghapus stigma dalam masyarakat yang beranggapan bahwa mengurus perizinan itu berbelit-belit dan lama.

“Saya berharap penerapan sistem manajemen mutu berbasis ISO:2008 dapat semakin merningkatkan kinerja sistem dan citra yang semakin baik BBPT khususnya, serta Pemko Medan pada umumnya di mata masyarakat luas.Untuk itu keberhasilan yang diraih ini terus dipertahankan dan diktingkatkan lagi sehingga masyarakat yang berurusuan di BPPT semakin terpuaskan,” harapnya.

Sementara itu Country Director Verification New Zealand  Victor Y Santoso  menjelaskan, tidak mudah untuk mendapatkan Sertifikat ISO  9001:2008, sebab banyak persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Artinya, institusi yang mendapatkan sertifikat mutu ini harus memenuhi prosedur-prosedur dan diimplementasikan dengan baik, transparan, menjamin kepuasan masyarakat yang dilayani. “Selain itu ada peningkatan yang berkesinambungan dan memiliki ukuran-ukuran dalam setiapas prosesnya apabila dikatakan berhasil,” katanya.(rom)

Rahudman:FJPI Harus Mampu Memajukan Perempuan

barometersumut.com/Medan

Peranan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) yang merupakan lembaga jurnalis perempuan di kota Medan sangat potensial untuk dapat memajukan kaum perempuan. Sebab, keberadaannya dinilai tidak hanya dapat memberikan informasi yang terkait dengan perempuan tapi juga peka untuk membantu kaum perempuan.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, saat menerima audiensi pengurus Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) yang dihadiri Khairiah Lubis (Ketua FJPI), Mahjijah Chair (Wakil Ketua), Ranggini (Penasehat FJPI), Lia Anggia Nasution (Sekretaris) dan pengurus lainnya di ruang kerjanya, Jumat (14/12).“Kita harus memberikan apresiasi terhadap FJPI, mereka tidak hanya peka terhadap situasi yang berkembang di masyarakat, tapi setiap informasi saja yang mereka beritakan itu sudah sangat membantu masyarakat,” kata Rahudman.

Dari program kerja FJPI saja kata Rahudman, selama ini lembaga yang terdiri dari jurnalis perempuan dari berbagai media baik elektronik dan cetak ini sangat banyak yang menonjol. Pertama, mereka melihat bagaimana cara untuk meningkatkan peran kaum perempuan,seperti mendidik kaum perempuan untuk bisa menjadi calon legislative. Kedua, FJPI juga berupaya membina ibu rumah tangga agar lebih cekatan misalnya dalam menghadapi musibah kebakaran ataupun banjir.

Selain itu, FJPI juga kata orang nomor satu di Pemko Medan ini mau mengurus anak yatim yang terlantar, sebab mereka memiliki anak yatim dampingan yang mengidap HIV AIDS. “Semua ini harus disahuti karena FJPI ini betul-betul melihat dan mencoba memberikan perhatian kepada situasi yang berkembang. Mungkin, saja ke depan mereka akan melihat bagaimana kondisi anak-anak terutama balita yang gizi buruk di Medan, dengan informasi pemberitaan dari mereka itu sudah sangat membantu pemerintah, untuk itulah peran dan kerjasama FJPI ini sangat dibutuhkan dalam pembangunan kota Medan,” jelas Rahudman.

Dalam kesempatan itu, Rahudman juga menyambut baik dan memberi dukungan terhadap serangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun FJPI ke-5 dengan menggelar pelatihan menulis bagi Ohida dan Odha (1/12), pelatihan antisipasi pencegahan kebakaran untuk ibu-ibu di kantor kecamatan Medan Polonia, (21/12) juga pelatihan jurnalisme empati untuk jurnalis di Medan (22/112).“Mereka akan membuat seminar dan pelatihan untuk masyarakat tentu ini akan kita apresiasi, Pemko Medan merasa bangga akan FJPI ini, semoga forum ini bisa terus maju dan berkembang,” kata Rahudman.

Ketua FJPI, Khairiah Lubis mengatakan, dalam HUT FJPI ke-5 ini, akan digelar serangkaian kegiatan yang bertujuan selain untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan jurnalis di Medan tapi juga membangkitkan dan menumbuhkan peran kaum perempuan terutama dalam menghadapi musibah seperti kebakaran dan banjir aga ke depan dapat cepat tanggap.

Untuk pelatihan antisipasi pencegahan kebakaran, kata Khairiah akan digelar di kecamatan Medan Polonia pada 21 Desember 2012. Peserta pelatihan merupakan kaum ibu sebanyak 100 orang dan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap langsung didaulat menjadi narasumber dalam kegiatan itu.

Dikatakan Khairiah, FJPI adalah organisasi jurnalis peremuan di Kota Medan dan merupakan satu-satunya di Indonesia. Saat ini sudah memiliki cabang di NAD dan sebentar lagi akan memiliki cabang di Jakarta. FJPI ini meliputi wartawan atau pekerja media perempuan dari media cetak, dan elektronik di Indonesia, organisasi ini adalah independen dan anggotanya saat ini sudah mencapai 60 orang.(rom)

2013 Walikota Akan Bentuk RT

barometersumut.com/Medan

Walikota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM, mengatakan pihaknya pada tahun 2013 akan membentuk Rukun Tetangga (RT). Terobosan baru itu dalam rangka lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama menyangkut pelayanan administrasi.

“Strukturnya dibawah kepala lingkungan dan akan membawahi sekitar 30 Kepala Keluarga (KK),” kata Walikota Medan, pada Outbound Training para camat dan lurah se-Kota Medan di Kampung Ladang, Pancur Batu, Sabtu (15/12).

Menurut Walikota, rencana pembentukan RT  dilakukan setelah melihat masyarakat kini sangat membutuhkan pelayanan dan  semakin tergantung dengan pemerintah. Sebaliknya, pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sangat komplek mengingat Kota Medan sangat luas, terdiri dari 21 kecamatan, 151  kelurahan , 2001 lingkungan dengan penduduk 2,9 juta jiwa.

Kondisi itu, ungkapnya, menyebabkan 1 kepling harus membawahi sampai 300 KK.  Dengan  lingkungan yang cukup luas dan jumlah warga yang harus dilayani cukup banyak, Walikota merasa pelayanan yang diberikan para kepling kepada masyarakat selama ini kurang maksimal.

“Untuk itu  tahun depan (2013),  kita telah memprogramkan pembentukan RT. Untuk 1 RT akan membawahi 30 KK. Oleh karenanya 1 lingkungan nanti bisa terdiri dari 5 sampai 6 RT. Itu semua tergantung dari luas lingkungan dan jumlah penduduknya,” katanya.

Dijelaskan, pembentukan RT cukup dengan Surat Keputusan Walikota. Setelah RT dibentuk, dia optimis masyarakat bisa merasakan langsung pelayanan yang akan diperoleh. Disamping itu keluhan-keluhan terkait dengan lambannya proses pengurusan dokumen kependudukan maupun masalah administrasi lainnya dapat diminimalisir. “Jadi pembentukan RT ini semata-mata kita lakukan untuk memberikan pelayanan maksimal dan lebih berkualitas kepada masyarakat,” ungkapnya.

Kepada peserta outbond mengungkapkan,  pembangunan kecamatan dan kelurahan hanya bisa berjalan dengan baik jika dibangun dengan koordinasi dan komunikasi yang kokoh secara eksternal. Koordinasi harus terbangun secara harmonis dan saling melengkapi dengan seluruh stakeholders kota di kecamatan seperti unsur Forum Koordinasi Pimpinan tingkat kecamatan  serta yang lainnya.

“Selain itu secara internal para camat mapun lurah harus bisa membangun kerja sama komunikasi kesepahaman serta kebersamaan yang erat diantara segenap aparatur pemerintahan kecamatan dan kelurahan,” ujarnya.

Seluruh camat dan lurah juga diingatkan bahwa mereka adalah pelayan masyarakat. Untuk itu harus dipahami semua yang dikerjakan adalah memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Sebab, selama ini dia  masih mendengar ada keluhan dari masyarakat yang mengatakan camat dan lurah kurang mampu mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan berbagai kepentingan masyarakat.(rom)

 

Walikota: Jemat GBI Harus Mendukung Pembangunan di Kota Medan

barometersumut.com/Medan

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menghadiri Perayaan Natal  Gereja Bethel Indonesia (GBI)  Rayon IV di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (13/12). Orang nomor satu di Pemko Medan ini berharap agar umat Kristiani, terutama jemaat GBI agar dapat meningkatkan dukungannya terhadap pembangunan Kota Medan.

“Peranan umat beragama dalam pembangunan tidak dapat diabaikan, sebab masyarakat kita adalah masyarakat religius. Untuk itu  saya mengajak umat Krisitiani, khususnya jemaat GBI untuk mendukung pembangunan Kota Medan,” kata Wali Kota.

Diakui Wali Kota, dukungan masyarakat dalam memberhasilkan pembangunan merupakan bagian terpenting. Tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat, maka dipastikan pembangunan  tidak akan dapat berjalan dengan lancer sebagaimana yang diharapkan. Itu sebabnya masyarakat kini sebagai subyek pembangunan.

Atas dasar itulah Wali Kota mengajak seluruh masyarakat, termasuk jemaat GBI untuk bersama-sama mendukung program pembangunan Kota Medan. Jika pembangunan berjalan lancar, hasilnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas. “Selain itu kita  tenang dalam menjalankan ibadah serta melaksanakan aktifitas sehari-hari,” ujarnya.

Di hadapan ribuan umat GBI yang menghadiri  Perayaan Natal tersebut, Wali Kota selanjutrnya berharap agar momentum Natal tahun ini haruslah dijadikan refleksi dan motivasi untuk terus menjadi insan-insan yang lebih baik ke depannya.  Dengan demikianm Perayaan Natal ini akan memberikan motivasi untuk peningkatan dan ketakwaan kepada-Nya.

Kemudian Wali Kota dan segenap jajaran Pemko Medan mengucapkan Selamat Hari Natal  2012 dan Tahun Baru 2013 kepada seluruh jemaat GBI . Semoga semua senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan dan kemampuan oleh Tuhan Yang Maha Esa agar dapat terus berkarya dalam usaha menggiatkan pembangunan di Kota Medan.

Perayaan Natal GBI ini turut dihadiri Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Medan Falid Muda Harahap, Ketua Badan Pengurus GBI Sumut Pdt D Manurung, Gembala Pembina GBI Rayon IV Pdt Bambang Yonan, Gembala Sidang GBI Rayon IV Pdt Edi Prayitno, R.E Nainggolan, Ketua Sumatera Berdoa J.A Fernandus, seluruh Gembala Cabang GBI Rayon IV serta seluruh jemaat GBI.(ROM)

Walikota:Pasar Murah Ringankan Beban Masyarakat Saat Natal

barometersumut.com/Medan

                Penyelenggaraan pasar murah merupakan wujud perhatian dan kepedulian  yang sungguh-sungguh dari Pemko Medan, khususnya masyarakat kurang mampu dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kegiatan pasar murah ini sangat strategis untuk mengantisipasi kecendrungan meningkatnya  harga kebutuhan pokok, terutama bahan makanan dan pangan menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2013.

                Demikian disampaikan Wali kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM ketika membuka pasar murah menyambut Hari Natal dan Tahun Baru 2013 di Lapangan Parabe  Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia, Kamis (13/12).  Pasar murah ini digelar  di 48 titik yang tersebar di 21 kecamatan Kota Medan.

                “Kenaikan harga kebutuhan pokok cendrung berdampak pada inflasi. Sedangkaninflasi yang kurang bisa dikendalikan tentunya dapat menurunkan daya beli masyarakat. Atas dasar itulah Pemko Medan memprogramkan kegiatan pasar murah ini, guna membantu masyarakat untuk mendapatkan  kebutuhan pokok  yang semakin berkualitas dengan harga yang terjangkau,” kata Wali Kota.

                Menurut Wali Kota, pasar murah ini digelar selama 10 hari. Untuk itu  masyarakat, khususnya yang beragama Kristiani dapat memanfaatkan pasar murah ini dengan sebaik-baiknya, terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok pangan dalam menyambut Hari Natal dan Tahun Baru 2013,” harapnya.

                Agar pelaksanaan pasar murah tepat sasaran, Wali Kota mengingatkan kepada seluruh panitia penyelenggara dan pihak terkait, khususnya camat dan lurah agar berperan aktif  aktif dalam mengawasi dan mensukseskan pelaksanaan pasar murah. Sebab, tujuan pasar murah untuk meringankan beban warga kelas ekonomi menengah ke bawah , terutama dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok yang berkualitas  guna menghadapi Hari Natal dan Tahun Baru 2013.

                Dijelaskan Wali Kota, pasar murah ini terlaksana berkat dukungan dari pihak distributor maupun produsen bahan kebutuhan pokok. Karenanya, dia mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Dia berharap ke depan akan lebih banyak lagi distributor maupun produsen yang mengikuti kegiatan sosial ini.

                Pada kesempatan itu Wali Kota  menyampaikan rencananya untuk mendatangi  produsen minyak goring curah, sebab sampai dibukanya pasar murah, pasokan minyak goring curah belum  masuk. “Yang masuk baru minyak goreng kemasan. Untuk itu kita akan cek langsung, mengapa minyak goreng curah belum disalurkan,” ungkapnya.

                Selain itu Wali Kota akan melakukan operasi pasar ke sejumlah pasar untuk mencegah terjadinya kenaikan harga, terutama bahan kebutuhan pokok menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2013.  Untuk beras, Wali Kota telah mendapat kepastian dari Bulog tidak terjadi kenaikan harga. Sebab, Bulog  terus melakukan operasi pasar dan menyalurkan beras ke 48 titik pasar murah.

                Selanjutnya untuk stok daging sapi, Wali Kota menyatakan aman setelah memanggil langsung Dirut PD Rumah Potong Putrama Al Khairi. Dari pengakuan Putrama, pasokan sap impor  dari Australia sudah masuk sehingga stok daging sapi  untuk  mengahadapi Hari Natal dan Tahun Baru 2012  tidak ada masalah. “Hanya saja terjadi kenaikan harga berkisar Rp.2.000 sampai Rp.3.000 per-kilogram,” paparnya.

                Terkait dengan harga jual bahan kebutuhan pokok di pasar  murah, Wali Kota didampingi Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan  Syahrizal Arif  mengatakan jauh lebih murah  25 persen sampai 30 persen  dari harga pasaran. Ini bisa dilakukan karena Pemko Medan memberikan subsidi  lebih kurang Rp.617 juta .

                Dari pantauan yang dilakukan, Wali Kota didampingi Kadis Perindag, unsure Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Medan serta sejumlah pimpinan SKPD usai memberikan sambutan langsung mengunjungi pasar murah  yang ada di Lapangan Parabe.  Wali Kota kemudian menetapkan harga kebutuhan pokok.

                Untuk minyak goreng kemasan Sania,  dijual dengan harga Rp.10.000 per-liter , sementara harga jual di pasaran Rp.12.000 per-liter. Gula pasir dari Rp.12.880 per-kilogram, dijual menjadi Rp.11.330 per-kilogram. Selanjutnya, blue band  dijual Rp.4.160 per-sachet  (harga pasaran Rp.4.960), kacang tanah Rp.19.100 per-kilogram  (harga pasaran Rp.19.850/kg), kacang tanah kupas Rp.21.750/kg (harga pasaran Rp.22.500/kg),  tepung Rp 6..470/kg (harga pasaran Rp.7.270/kg), telur Rp.780/butir (harga pasaran Rp.930/butir), beras  Rp.6.465/kg (harga pasaran Rp.7.465/kg), markisa super pohon pinang Rp.12.750/botol (harga pasaran Rp.12.750/botol), markisa sarang tawon Rp.12.500/botol (harga pasaran Rp.13.000/botol).

                Wali Kota di kesempatan itu menyerahkan bantuan 132 timbangan kepada para pedagang tradisional. Yang diserahkan secara simbolis kepada 20 pedagang. Pemberian timbangan ini diharapkan  dapat dipergunakan para pedagang  dengan sebaik-baiknya guna memberikan kepuasan dan keadilan  kepada konsumen.

                Kadis Perindag Kota Medan Syafrizal Arif  sebagai penanggungjawab pelaksanaan pasar murah melaporkan, tujuan pasar murah ini digelar untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga menyusul datangnya Hari Natal dan Tahun Baru 2013.  Dengan pasar murah ini, masyarakat kurang mampu, khususnya yang beragama Kristiani dapat memenuhi kebutuhan pokok  dengan harga terjangkau sehingga dapat merayakan Hari Natal dan Tahun Baru 2013 dengan penuh ketenganan dan kedamaian.

                “Pasar murah untuk 2012, bertambah 2 titik dari tahun sebelumnya.  Untuk 2011, jumlah lokasi  pasar murah hanya 46 titik, sedangkan 2012 jumlahnya menjadi 48 titik. Penambahan ini atas instruksi Wali Kota  untuk menyahuti permintaan warga. Untuk itu kita berharap kepada Umat Kristiani benar-benar memanfaatkan  penambahan ini,” ungkapnya seraya menambahkan pasar murah setiap harinya buka mulai pukul 10.00 s/d 16.00 WIB.

Adapun 48 titik lokasi pasar murah yang tersebar di 48 kecamatan yakni Kecamatan Medan Tuntungan sebanyak 4 titik , Kecamatan Medan Johor (1 titik), Kecamatan Medan Amplas (2 titik), Kecamatan Medan Denai (2  titik), Kecamatan Medan Area (1 titik), Kecamatan Medan Kota (4 titik), Kecamatan Medan Maimun ( 1 titik), Kecamatan Medan Polonia (1 titik), Kecamatan Medan Baru (4 titik), Kecamatan Medan Selayang (2 titik), Kecamatan Medan Sunggal 1 titik), Kecamatan Medan Helvetia (2 titik).

Kemudian Kecamatan Medan Petisah (2 titik), Kecamatan Medan Barat (2 titik),  Kecamatan Medan Timur (2 titik), Kecamatan Medan Perjuangan (4 titik), Kecamatan Medan Tembung (2 titik), Kecamatan Medan Deli (1 titik), Kecamatan Medan Labuhan (3 titik), Kecamatan Medan Marelan (3 titik) dan Kecamatan Medan Belawan (4 titik).(rom)

“Jadikan Momentum Natal untuk Melayani Masyarakat dengan Baik”

barometersumut.com/Medan

Perayaan Natal bagi umat Kristiani mempunyai makna penting dan bersejarah serta mengandung nilai-nilai ritual yang amat sakral. Perayaan Natal selalu dijadikan momentum untuk merenung dan mengevaluasi sejauhmana umat Kristiani menjalankan ajaran agamanya. Karenanya manfaatkan perayaan Natal ini untuk meningkatkan semangat pengabdian dengan lebih tulus, baik kepada Tuhan Yang Maha Esa maupun kepada bangsa dan negara, khususnya Kota Medan.
Pesan ini disampaikan Walikota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM, pada Perayaan Natal Bersama Pegawai Pemko Medan dan Anggota DPRD Medan Tahun 2012 di Pardede Hall Medan, Rabu (12/12).“Sebagai penganut agama yang juga penyelenggara pemerintahan, tentunya kita diajarkan dan dituntut untuk terus berusaha m,eningkatkan diri sehingga lebih mampu dan lebih baik dalam melaksanakan tugas pengabdian,” kata Wali Kota.

Sebagai penyelenggara negara, kata Wali Kota, nilai-nilai ajaran agama akan sangat membantu dalam pelaksanaan tugas. Sebab, agama mengajarkan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan tulus dan pengabdian kepada bangsa. Karenanya, jadikan agama sebagai kendali dan landasan moral dalam melaksanakan  tugas agar hati  dan nurani  tetap tulus, tabah dan sabar dalam memberikan pelayanan walaupun berhadapan dengan berbagai tantangan, cobaan dan rintangan.

Selanjutnya Walikota mengajak semua untuk bersyukur, sebab Kota Medan masih dalam kondisi yang relatif kondusif, baik dari segi keamanan maupun ekonomi. Kondisi ini tercipta  karena telah terbangunnya budaya saling pengertian, saling menghormati dan saling menghargai atas segala perbedaan yang ada dengan tradisi tenggang rasa yang tinggi.

Selain itu, ungkapnya, Pemko Medan beserta seluruh unsure Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Medan juga terus melakukan upaya untuk peningkatan keamanan dan kenyamanan masyarakat Kota Medan sehingga masyarakatnya dapat menjalankan kehidupan sehari-hari tanpa ada kekhawatiran terhadap ancaman.

Untuk itu melalui semangat Perayaan Natal, Wali Kota berharap seluruh PNS Pemko Medan dan anggota DPRD Medan yang beragama Kristiani dapat meningkatkan keimanan dan memperbaiki diri dengan tekad akan bekerja dan melaksanakan tugas dengan lebih baik. Dengan demikain pembangunan Kota Medan yang sedang ditata sesuai dengan visi  yakni menjadikan Medan kota metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera dapat tercapai.

“Kini saatnya kita jadikan momentum Natal ini untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian akan tumbuh sense of belonging (rasa memiliki) , senses responsibility  (rasa tanggung jawab) dan sense of particsipation (rasa ikut berperan), dengan penuh keikhlasan dalam rangka mendukung pembangunan di Kota Medan,” ungkapnya..

Walikota juga mengajak seluruh yang hadiri untuk bersama-sama membangun Kota Medan dengan kasih sayang sesuai dengan thema Perayaan Natal, yakni Allah Mengasihi Kita (1 Yohannes 4:7), saling menghormati dan menghargai, sebab Kota Medan merupakan kota multicultural.(rom)

Pertumbuhan Ekonomi Kota Medan Lebih Baik

barometersumut.com/Medan

Pertumbuhan ekonomi Kota Medan dalam  kurun waktu terakhir menunjukan keadaan yang lebih baik, tingkat  infalsi Kota Medan tercatat sebagai salah satu Kota dengan inflasi terendah yaitu 0,04 % dengan laju pertumbuhan ekonomi kota, mencapai 7,54 %.

“Ini menunjukan bahwa kota medan memiliki kestabilan yang sangat baik dalam menjaga harga-harga barang kebutuhan pokok masyarakat,karena  ke tidak stabilan harga –harga barang akan memicu inflasi,” kata Sekretaris Daerah Kota Medan Ir Syaiful Bahri membuka Seminar Study Peranan Pemko Medan Dalam Upaya Pengedalian Inflasi Daerah Kota medan Tahun 2012 di Hotel Grand Antares Jalan Sisingamangaraja Medan.

“Kenaikan harga-harga barang biasanya masih dapat dikendalikan,karena memang terjadi pada momentum tertentu saja seperti disaat menjelang Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru, namun begitupun Pemko Medan senantiasa selalu berupaya mencegah agar tingkat inflasi jangan mencuat tinggi”,ujar Syaiful.

Upaya –upaya yang dilakukan lanjutnya antara lain dengan mengadakan operasi pasar murah serta penyaluran raskin lebih cepat dari jadwal yang ditentukan saat menjelang hari-hari besar keagamaan, karena biasanya disaat itulah harga-harga melonjak naik. Pemko Medan juga secara berkala mengadakan sidak kepasar-pasar untuk memantau kestabilan harga.

“Pemerintah Kota Medan dalam menjaga tingkat inflasi juga berkordinasi dengan pihak Bank Indonesia  dengan membuat tim pemantau infalasi daerah, yang secara priodik  terus memantau tingkat inflasi di Kota Medan,ini adalah upaya Pemerintah Kota Medanuntuk terus menjaga kestabilan harga –harga di pasaragar tingkat inflasi tetap rendah dan menunjukan keadaan equilibrium, kedepan diharapkan Balitbang akan menjadi sentral kajian Pemko Medan karena setiap kebijakan yang dikeluarkan Pemko Medan harus berdasarkan hasil riset yang akurat ( Policy Based On Research) “,  kata Syaiful.

Sementara itu Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Kota Medan Drs Hasan Basri MM mengatakan tujuan kegiatan ini antara lain untuk mengetahui kelompok barang apa saja yang mendominasi infalsi di Kota Medan, factor-faktor yang mempengaruhi inflasi di Kota Medan, mengidentifikasi tentang pola inflasi  yang terjadi di Kota Medan serta untuk mengetahui lebih jauh tentang persepsi masyarakat dan para stakeholder pelaku ekonomi di Kota Medan tentang peranan Pemko Medan dalam mengendalikan laju inflasi di kota Medan, seminar sehari in diikuti oleh Bank Indonesia, para rector PTN/PTS di Kota Medan ,Pimpinan Bank BRI,BTN,BPR,Perum Pegadaian, APINDO, Tim Pengendalian Inflasi Daerah.

“ Dari hasil seminar ini ke depan diharapkan Balitbang Kota Medan dapat menghasilkan kajian akademis yang akan digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Medan”,kata Hasan Basri.(rom)

Walikota Medan Hadiri Pembukaan Kejuaraan Catur Antar Pelajar Adyaksa Cup

barometersumut.com/Medan

Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap MM beserta Wakil Walikota Medan Drs Dzulmi Eldin S MSi menghadiri acara pembukaan kejuaraan catur antara pelajar SD,SMP dan SMA se Summatera Utara di Gedung Sentra Diklat Kejatisu Medan, acara ini dibuka oleh Kepala Kejaksaan negeri Tinggi Sumatera Utara DR Nur Rahmad SH MH.

Tampak hadir, Katua DPRD Sumut Saleh Bangun SH, Ketua Koni Sumut H Gus Irawan Pasaribu, Ketua Koni Kota Medan terpilih Drs H Zulhifzi Lubis, ketua pengcab Percvasi Sumut Drs Sonny Firdaus, ketua kehormatan Percasi Sumut H Marzuki, dan para undangan lainnya.

Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap MM dalam kesempatan tersebut mengatakan, memberikan apresiasi kepada pihak kejatisu yang telah memberikan fasilitasi tarehadap kejuaraan catur antar pelajar se Sumatera Utara, dimana catur adalah merupakan salah satu cabang olahraga, semoga ditahun 2015 Kota Medan menjadi andalan di bidang prestasi olahraga terutama olahraga catur.

Dikatakannya, olahraga catur ini adalah salah satu bagian pembinaan karakter, karena dia menggunakan fikiran yang sehat dan jiwa sehat, sehingga  anak-anak kita nantinya tidak akan melakukan prilaku yang macam-macam, dan mereka akan memanfaatkan waktunya yang positif, catur yang kelihatan sederhana bisa memberikan dampak terhadap lingkungannya, bila sudah terbangun karakternya tentunya lingkungannya bisa terikut, inilah harapan kita bersama.

“ Kegiatan catur antara pelajar ini merupakan salah satu selain melahirkan prestasi lebih dari itu bisa membangun karakter anak-anak kita di masa depan, “ ujar Rahudman.

Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara DR Nur Rahmad SH MH dalam kesempatan tersebut mengatakan, sejarahnya catur dikenal dari Persia Arab, dan kata catur berasal dari India, catur ini terus berkembang ke Eropah dan sampai saat ini dunia sudah mengenalnya, dimana dulunya ini merupakan permainan sekarang sudah menjadi olahraga, dimana makna pada pamdai olagraga catur adalah orang pintar.

Menurutnya, dengan kondisi kerawanan yang ada seperti bahaya narkoba sampai gang motor, olahraga menjadi solusi terutama catur yang sekarang ini sedan digelar kejuaraannya, dan kejuaraan catur ini sangat relevan sekali dimana menjadi jalan yang positif untuk mencegah perbuatan-perbuatan yang negatif dan mengantisipasi kerawanan yang menghantui generasi muda kita.

“ Mari kita dorong bersama-sama agar ada peningkatan prestasi olahraga catur di Sumut yang dapat diandalkan dan mampu berbicara ditingkat nasional maupun Internasional, “ ujar Nur Rahmad.

Panitia pelaksana Nyonya Dra Lily MBA MH melaporkan, kejuaraan catur ini diikuti sebanyak 250 orang pelajar dari tingkat SD, SLTP dan SLTA se Sumatera Utara yang berasal dari Kota Medan, Deli Serdang, Langkat, Binjai dan Tanah Karo, acara ini berlangsung dari 11 sampai 13 Desember 2012 di Gedung Sentra Diklat Kejatisu Jalan Kejaksaan Medan.(rom)

Pemko Medan Bangkitkan Kembali Gairan Pengrajin Batik di Medan

barometersumut.com/Medan

Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian yang mengacu pada dua hal, yang pertama teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagaian dari kain. Kedua, kain atau busana yang dibuat ,termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan.

Batik Indonesia ,sebagai keseluruhan teknik,teknologi, serta pengem,bangan motif dan budaya yang terkait ,oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan kemanusian untuk budaya lisan dan Nonbendawi sejak tanggal 2 Oktober 2009.. Hal ini disampaikan Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap,MM yang dibacakan Kepala Dinas Koperasi UMKM H Tanggar,SH pada saat membuka acara Kegiatan Pelaytihan Kerajinan Batik di kota Medan, di Mess Naniko.

Keberadaan Batik di Indonesia memang merupakan kekayaan budaya yang telah turun tenmurun diwariskan oleh nenek moyang kita sejak dahulu. Kedudukan Batik dahulunya adalah untuk keperluan adat dan menjadi pakaian sehari-hari di daerah Jawa. “Kini telah menyebar hingga ke daerah Sumatera Utara dan belahan Indonesia Bagian tengah dan Timur. Kini kita telah mengenal dan melihat ragam motif Batik dari berbagai daerah di Indonesia,” ungkapnya.

Selain itu, Batik kini telah dimodifikasi dengan corak-corak yang lebih modern, perpaduan warna yang semakin cerah serta desain yang beraneka ragam pola. Dan kini Batik tidak hanya terpaku pada pakaian saja, namun pada tas,taplak meja,seprei,bahkan sepatu dan lain sebagainya.

Di Medan sendiri batik cukup digemari,terlihat dari pilihan masyarakat terhadap batik telah meningkat dari sebelumnya, karyawan / karyawati BUMN dan swasta serta Pegawai Negeri Sipil mengenakan batik pada hari tertentu.

Melihat Potensi tersebut, Pemerintah kota Medan melalui Dinas Koperasi dan UMKM kota Medan mencoba membangkitkan gairah para pengrajin batik untuk terus berkarya demi kelestarian batik serta untuk meningkatkan penghasilan pada level Usaha Mikro Kecil Menengah. Maka pelaksanaan pelatihan kerajinan batik ini gar terciptanya sinergitas antara pengrajin batik dengan pemerintah kota, ujarnya.

Walikota mengharapkan kepada seluruh peserta agar bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini, karena ini merupakan kesempatan bagi saudara-saudara untuk menambah ilmu dan keterampilan, tegasnya.
Pendidikan Hasibuan,SH, Kabid Pemberdayaan UKM Dinas Koperasi Kota Medan menjelaskan maksud dan tujuan dari pelaksankaan pelatihan kerajinan batik ini untuk   menambah ilmu pengetahuan, memotivasi para pelaku UMKM untuk memngembangkan kemajuan pembatikan di Indonesia khususnya di Kota Medan.

Jumlah peserta 25 orang yang direkrut dari para pelaku UMKM di Kota Medan, sedangkan para nara sumber dari FSR ISI  ( fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia ) Jokjakarta. Kegiatan kerajinan ini berlangsung mulai tanggal 10 sampai dengan 14 Desember 2012 di Mess Naniko Jalan Kutilang Medan Sunggal.(rom)

Walikota Medan Ingin Pelaksanaan UN dan Sistem PSB Lebih Berkualitas

barometersumut.com/Medan

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Medan  menggelar seminar akhir  Studi Evaluasi Ujian Nasional dan Penerimaan Siswa Baru Dalam Meningkatkan Mutu Proses Belajar di Kota Medan Tahun Anggaran 2012 di Grand Elite Hotel. Seminar yang dibuka Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi ini,  diharapkan dapat memberikan gambaran model penerimaan siswa baru yang terbaik dalam peningkatan prestasi siswa, khususnya di tingkat SMA maupun SMK secara seragam.

Dihadapan para peserta seminar, Eldin menyampaikan ada 3 pokok permasalahan yang ingin dijawab dalam studi ini. Pertama, bagaimana pelaksanaan sistem penerimaan siswa baru  (PSB) yang dilakukan sekolah. Kedua, bagaimana kesiapan para siswa dalam menghadapi ujian nasional (UN). Sedangkan yang ketiga, bagaimana hubungan antara prestasi belajar di tingkat SMP/MTsN dengan prestasi belajar di tingkat SMA/SMK sesuai dengan jalur PSB.

Menurut Eldin, ada beberapa pihak yang tidak menerima hasil UN menggambarkan mutu pembelajaran secara keseluruhan. Sebab, belum ada data akurat tentang proses pembelajaran yang terjadi semua level pendidikan. Untuk itu studi ini diharapkannya bisa memberikan manfaat bagi sekolah sebagai dasar untuk perbaikan pelaksanaan pembelajaran, khususnya dalam persiapan  pelaksanaan UN.

“Saya juga berharap studi ini bermanfaat bagi Balitbang Kota Medan dan Pemko Medan  untuk mendapatkan data tentang tingkat kesiapan sekolah dalam melaksanakan UN, sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan untuk perbaikan kualitas pendidikan. Serta sebagai bahan masukan dalam menyusun program perbaikan kualitas pendidikan, khususnya pelaksanaan UN dan sistem PSB,” kata Eldin.

Untuk itu Eldin  mengingatkan kepada seluruh peserta agar benar-benar mengikuti seminar ini, terutama pada sesi diskusi  supaya lebih serius menanggapi seminar akhir yang diajukan oleh nara sumber maupun tenaga ahli.  Dengan demikian hasil penelitian yang akan dihasilkan lebih berkualitas lagi dalam rangka meningkatkan mutu proses belajar di Kota Medan.

Kepala Balitbang Kota Medan Drs Hasan Basri MM ketika menyampaikan laporan memaparkan, pelaksaan studi ini telah dimuali sejak November 2012.  Diawali dengan pengambilan data melalui kuisioner kepada para siswa dan patra guru SMA dan SMK Negeri di Kota Medan sebagai responden. Setelah itu dilakukan tabulasi dan perhitungan serta analisis terhadap data yang diterima. Sebelum seminar hasil ini, telah dilakukan beberapa kali rapat tim teknis.

Sebagai nara sumber, Hasan mengungkapkan pihaknya mengundang staf pengajar dari Universitas Negeri Medan (Unimed) yang merupakan tenaga ahli  dalam Studi Evaluasi  UN dan PSB dalam upaya meningkatkan mutu proses belajar di kota Medan yaitu Dr Arif Rahman MPd, Dr Rakhmad Mulyana dan amrizal SSi, MPd. “Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan gambaran model PSB yang terbaik dalam peningkatan prestasi siswa, khususnya di tingkat SMA maupun SMK secara seragam,” ungkap Hasan.

Sedangkan peserta seminar berjumlah 100 orang yang berasal dari anggota Komisi B DPRD Kota Medan, Balibang Provinsi Sumatera Utara , asisten dan pimpinan SKPD di lingkungan pemko Medan, pengurus Dewan Pendidikan Kota Medan, Kepala UPT Pendidikan, kepala sekolah SMA dan SMK Negeri serta staf Balitbang Kota Medan.(rom)